OMK Gelar Tablo, Air Mata Tumpah Di Ili

Orang Muda Katolik (OMK) Stasi Ili, Paroki Ili, gelar Tablo Kisah Sengsara Yesus, pada Jumad, (18/4). Mereka menggelar Tablo secara penuh sebanyak 14 perhentian, yakni, Yesus dihukuman mati, Yesus memanggul salibNya, Yesus jatuh untuk pertama kalinya, Yesus berjumpa dengan ibu-Nya, Yesus ditolong oleh Simon dari Kirene, Wajah Yesus diusap oleh Veronika, Yesus jatuh untuk kedua kalinya, Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya, Yesus jatuh untuk ketiga kalinya, Pakaian Yesus ditanggalkan, Yesus disalibkan, Yesus mati di salib, Yesus diturunkan dari salib dan Yesus dimakamkan. 
Umat Stasi dan Paroki, dari anak-anak hingga orang dewasa,  memenuhi sebagian halaman  dan jalan raya depan TKK Ili, guna menyaksikan Tablo. Mereka bahkan datang sejak pukul 07.00 wita. Kegiatan juga dikawal pihak kepolisian karena jalan Waipare-Bola, praktis ditutup dan lalu lintas dialihkan sekitar tiga jam selama pegelaran Tablo.
Tablo dimulai pukul 09.30 wita. Sebelum memulai pergelaran Tablo, seluruh pemain mendapatkan doa dan berkat terlebih dahulu dari Pastor Paroki Ili, Romo Poli Sola, Pr. 
Romo memberi peneguhan dan kekuatan kepada seluruh pemain, mereka menjalankan satu via dolorosa atau jalan salib. 
Setelah itu, Pemimpin Tablo, Apol Sukardi didampingi para pelatih, pelatih, Filemon, Rita dan Patrik, mulai memimpin formasi-formasi, juga memberi penjelasan kepada ratusan umat yang menonton. " Tablo ini adalah sebuah doa dan perenungan", tegas Apol Sukardi mengajak umat untuk mengikuti jalannya Tablo secara khusuk. 
Tepat pukul 09.30 wita, Tablo dimulai dengan pengantar dari dua orang Narator, Erni dan Ellen, "... kegelapan menyelimuti kota Yerusalem, Yesus berjalan menyusuri Lembah Sedron menuju ke taman Getsemani ".  Adegan dimulai dengan Yesus sedang berdoa di Taman Getsemani, ditemani murid-muridnya, Petrus, Yohanes dan Yakobus.
Lalu datanglah Yudas bersama para algojo menangkap Yesus dengan teriakan dari wanita-wanita Yahudi. Yudas memeluk dan mencium Yesus sebagai tanda orang yang akan ditangkap. 
Mulailah kisah perhentian pertama, Yesus dihukum mati. Setelah ditangkap, Yesus di bawah ke Kayafas. Kayafas meminta mereka membawa Yesus kepada Pilatus. Setelah ditanya Pilatus, Yesus dibawa ke Herodes.
Yesus akhirnya, dikembalikan Herodes ke Pilatus dan ia menyerahkan Yesus untuk disalibkan, dengan membebaskan Barabas. 
Wanita-wanita Yahudi terus berteriak, Salibkan Dia, sedangkan para algojo terus  menyiksa Yesus. Keji, kejam, mencekam membuat air mata penonton jatuh.  
Semua pemeran melakonkan perannya masing-masing dengan totalitas tinggi, sehingga menciptakan suasana haru. Tablo kemudian menuju perhentian kedua, Yesus memanggul Salib. Suasana haru diakibatkan perlakuan kejam algojo, mencambuk, menyematkan mahkota duri dan sebuah Salib untuk dipikul  Yesus. Para pemain memperagakan bagaimana bengisnya algojo-algojo dalam menyiksa Yesus. 
Sebagian umat lagi-lagi tidak dapat menahan air mata menyaksikan adegan ini, ditengah teriakkan Salibkan Dia ! dari para wanita Yahudi,  cambuk, ludah dan umpatan algojo menciptakan aroma kekejaman. Yesus lalu digiring menuju Golgota, melalui jalan salibNya. Ratusan umat ikut menyaksikan. Tibalah Yesus pada perhentian  ketiga, Yesus jatuh untuk  pertama kalinya. Yesus jatuh, Salib yang berat menindih tubuhNya, para algojo menendang, menginjak dan menariknya dengan kasar untuk bangun dan berjalan kembali.
Yesus kemudian bangun dan berjalan lagi sambil memikul Salib. Lalu sampailah perhentian ke empat, Yesus berjumpa dengan Ibu-Nya. Pada perhentian ini, banyak umat menangis menyaksikan adegan Mari Bunda Yesus menangisi PuteraNya, suasana bertambah  pilu dengan sebuah puisi yang dibacakan Vera, berjudul Mawar Ini Mawar Duka, makin menambah keharuan bagi umat. "...sebisu hatimu Bunda, saat terpekur di kakiNya, yang lunglai memikul kayu salib ..... mawar nan terkulai ini kepersembahkan buatmu dari hatiku yang patah berkeping retak ". Suasana bertambah haru dengan nyanyian Ovos. 
Para algojo kemudian  menggiring kembali Yesus dengan salibNya, terus berjalan sempoyongan menuju Golgota. Tibalah Yesus diperhentian ke lima, Yesus ditolong oleh Simon dari Kirene. Yesus berjumpa dengan Simon, lalu para algojo memaksa Simon untuk membantu memikul Salib Yesus. Algojo menarik Simon dengan kasar, membuang barang bawaannya dan memintanya memikul Salib Yesus, di tengah teriakan Salibkan Dia !,  bunuh Dia !,  dan berbagai tindakan kasar lainnya dari algojo. 
Yesus kemudian tiba di perhentian keenam, Wajah Yesus diusap oleh Veronika. Perhentian ini memicu isak tangis umat penonton juga pemeran Veronika, berurai air mata. Algojo menendang dan menghancurkan kendi berisi air yang dibawa Veronika untuk Yesus. Kendi pecah berkeping-keping dan airnya tumpah ke tanah bahkan, sisa kendi diinjak-injak dan dihancurkan alogojo lainnya. Umatpun larut dalam  suasana sedih ditambah nyanyian Ovos yang bernada pilu. 
Yesus lalu digiring para algojo terus berjalan menuju Golgota sambil memikul  Salib. Ada teriakan, hinaan, cambukkan dan umpatan meluncur dari mulut para algojo dan wanita-wanita Yahudi. Tibalah perhentian ketujuh,  Yesus jatuh untuk kedua kalinya. Kejadian yang sama dimana kekejaman dan penyiksaan terus dialmi Yesus. Meskipun semakin lemah, Yesus dipaksa bangun dan terus memikul Salib. Lalu Yesuspun tiba di perhentian ke delapan  Yesus menasehati wanita-wanita yang menangisi-Nya. Sekelompok wanita menangis melihat penderitaan Yesus, namun Yesus menasehati mereka untuk  tidak menangisi diriNya tapi tangisi diri sendiri dan anak-anak mereka. "ingatlah, Aku selalu dalam hidupmu dan tetaplah percaya kepadaKu". 
Yesus meneruskan jalan sengsaranya ke perhentian sembilan. Perhentian kesembilan, Yesus jatuh untuk ketiga kalinya. Yesus begitu lelah dan sempoyongan karena memikul salib yang berat dan penyiksaan-penyiksaan yang dialamiNya. Yesuspun jatuh untuk ketiga kalinya, terjerembab, tersungkur di tanah salibNya terpelanting. Serdadu-serdadu malah mengolok-ngolok Yesus. Sungguh, suatu penderitaan yang teramat kuat biasa !
Para algojo kemudian membangunkan Yesus dengan kasar, memaksanya memikul kembali SalibNya untuk terus menuju bukit tengkorak, Golgota. Para umat yang hadir kembali berderai air mata menyaksikan peristiwa pilu ini. Yesus kembali digerek ke Golgota. Tibalah Ia pada perhentian ke sepuluh, di halaman depan gereja Ili, dimana sebagian umat lain telah menunggu di tempat ini. Perhentian ke sepuluh, pakaian Yesus ditanggalkan. Adegan menampilkan para algojo menanggalkan pakaian Yesus satu per satu, lalu mereka membuang undi untuk mendapatkan jubahNya. Tubuh Yesus penuh luka dan darah. Kemudian Yesus dibaringkan di sebuah Salib, tangan dan kakinya diikat, dan dipaku. 
Bagaimana perasaan hati kita , jika kita menyaksikan peristiwa 2000 tahun lalu itu ?  Seorang raja, anak Allah disiksa sedemikian kejamnya ? 
Tablo memasuki perhentian ke sebelas. Perhentian ke sebelas, Yesus disalibkan. Yesus, akhirnya disalibkan bersama dua orang penyamun, satu di sisi kiri, dan satu di sisi kananNya. Algojo menegakkan Salib Yesus, dan menggantung sebuah tulisan : INRI. 
Di tengah derai air mata umat, adegan dilanjutkan ke perhentian dua belas. Perhentian ke dua belas, Yesus mati di Salib. Yesus berada dalam sakral maut, memanggil BapakNya : Elloi.....Elloi...lamasabakhtani yang artinya : Allahku...Allahku, mengapa engkau  meninggalkan Aku ? 
Yesus lalu mengatakan : Aku haus. Datanglah seorang algojo mencelupkan air cuka ke mulut Yesus. 
Yesus berkata : ya Allahku, ke dalam tangaMu, kuserahkan nyawaKu. Yesus pun mati, diiringi gemuruh langit yang hebat. Kepala serdadu membawa tombak dan menikam lambung Yesus. Dia bersujud dan mengatakan, " sungguh, orang ini anak Allah ". Hal ini sesuai dengan isi Kitab Suci, bahwa lambung yang ditikam mengeluarkan darah dan air. Yesus lalu berkata : selesailah sudah.......umat semuanya berlutut.
Suasana duka dan haru diperkuat nyanyian Ovos dan puisi berjudul  Golgota  "....Golgota...Golgota, terbantai tubuh tak berdaya, tersobek jantungnya mawar merah tua, kedukaan itu sangat hebat ......".
Adegan dilanjutkan ke perhentian ketiga belas. Perhentian ke tiga belas, Yesus diturunkan dari Salib. Dua orang, yaitu Yusuf dari Arimatea dan  Nikodemus menurunkan jenazah Yesus dari atas Salib, dan membaringkan di pangkuan Maria, Ibu Yesus. Air mata duka Maria jatuh perlahan, melihat sang anak terbaring kaku, oleh cambuk dan tombak kejam para algojo.
Dan, tibalah perhentian terakhir. Perhentian ke empat belas, Yesus dimakamkan. Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus memapah jenazah Yesus menuju tempat pemakaman, diikuti Maria, Ibu Yesus, Maria Magdalena dan Yohanes, muridNya.
Tablopun selesai !
(eKRakit/Foto : EK, Cimeng, Yosi) 




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru-Guru Katolik Tiga Paroki Ziarah ke Paroki Ili

Menabur benih literasi di Paroki Ili, tindakan kecil menuju mimpi besar